Santri Cendekia
Home » Cinta Ramadhan 12: Muslim itu …

Cinta Ramadhan 12: Muslim itu …

حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي السَّفَرِ وَإِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abdullah bin Abu As Safar dan Isma’il bin Abu Khalid dari Asy Sya’bi dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah ”

Hadis riwayat Imam Bukhari no. 09. Pesan utama dalam hadis ini; (i) Seorang muslim itu yg terjaga lisan dan tangannya dari perbuatan tercela dan menyakiti orang lain, dan (ii) Orang yang hijrah itu adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat.

Di zaman ini, kaum muslimin sangat banyak. Muslim Indonesia khususnya, konon jumlahnya 80% dari total penduduk Indonesia. Terlepas dari kriteria shaleh atau tidak. Satu sisi menjadi kebanggaan karena mayoritas, di sisi yang lain menyedihkan karena masih terkotak-kotak dan belum dapat dikatakan satu suara.

Terkotak dengan berbagai macam aliran dan organisasi kemasyarakatan. Terkadang, satu ormas saling menjatuhkan. Tidak sedikit yang berujung bentrok. Bahkan, saling kafir mengkafirkan.

Secara personal pun, masih didapati pula saling tuduh menuduh, salah menyalahkan, dan saling juga meributkan sesuatu yang tidak prinsip dan mendasar.

Dalam bahasa modern, bully membully, baik dengan sikap, perkataan, perbuatan, ataupun lainnya. Baik secara langsung di dunia nyata maupun dunia maya.

Baca juga:  Tentang Berita yang Viral dan Teori Mutawatir

Nabi saw dengan bahasa yang sederhana namun menyangkup banyak hal, mendefinisikan “muslim itu yang orang lain selamat dari lisan dan tanganny”. Jami’ Kalimnya mampu menerobos zaman. Sabdanya tertutur 1400 tahun yang lalu, namun hari ini tetap berlaku.

Mari dicek dan bermuhasabah, adakah hari ini kata-kata yang keluar dari lisan kita menyakiti orang lain?. Adakah dari lisan kita, keluar kata-kata yang merendahkan martabat manusia lain?. Atau adakah tangan ini berbuat dzalim?.

Semoga bulan Ramadhan ini menjadi ajang pembersihan jiwa. Mendetoks segala macam penyakit, terutama penyakit bathin. Semoga lisan dan tangan ini terjaga.

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fuanna”.

 

Wallahu A’lam.

Cecep Supriadi

Pembangun Komunitas Halal Mart HPAI: Penyedia dan Pemasar Produk Halal Berkualitas

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar