Santri Cendekia
Home » Cinta Ramadhan 18: Bersilaturahimlah, Kamu Sehat!

Cinta Ramadhan 18: Bersilaturahimlah, Kamu Sehat!

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

 

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari ‘Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi.”

 

Hadis ini diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya dengan nomor 5527 dan Imam Muslim dengan nomor 4638.

 

Pesan hadis yang dapat disarikan, (i) agar kita senantiasa menjalin silaturahmi, (ii) siapa yang ingin dibuka banyak pintu rezeki, harus rajin bersilaturahmi, dan (iii) siapa yang ingin dipanjangkan umurnya hendaknya juga bersilaturahmi.

 

Tidak diragukan lagi, silaturahmi memberi manfaat yang amat banyak. Baik ditinjau dari manfaat ekonomi, sosial, kesehatan, dan berbagai aspek lainnya.

 

Dalam bidang ekonomi, sebagimana disabdakan Nabi saw, silaturahmi dapat membuka pintu rezeki. Semakin sering bersilaturahmi, semakin banyak pintu rezeki yang dapat diakses. Artinya, tidak mau bersilaturahmi, tidak mau punya rezeki. Memutus silaturahmi, berarti memutus pintu rezeki.

 

Ketika seseorang bersilaturahmi, dia akan menceritakan berbagai hal yang terkait dengan pengalamannya. Seorang pelajar, menceritakan pengalaman belajarnya. Seorang pebisnis menceritakan bisnisnya. Seorang pekerja, karyawan, sales, dan berbagai macam pekerjaan, menjadi tema pembicaraan ketika bersilaturahmi.

 

Kegiatan cerita-cerita ini menjadi akses informasi baru. Dan tentunya, dengan berbagi pengalaman ini, satu sama lain dapat saling membantu. Pebisnis mengajak rekannya berbisnis dengannya, itu pintu rezeki. Pelajar mengajak rekannya belajar bersamanya itu juga rezeki. Dan karyawan, pegawai, buruh ataupun lainnya mengajak sahabatnya bekerja dengannya itu juga rezeki.

Baca juga:  [Jurnal] Studi Kritis Konsep Sunnah Muhammad Syahrur

 

Dengan silaturahmi sebagimana sabda Nabi saw, pintu rezeki terbuka selebar-lebarnya.

 

Dari aspek sosial, tentu tidak dapat dinafikan manfaatnya. Silaturahmi yang memang bertujuan menyambung hubungan kekeluargaan dan kekerabatan, dapat membangun masyarakat yang saling peduli satu sama lainnya. Saling tolong-menolong dalam keta’atan. Saling bermua’amalah penuh kebaikkan. Dan saling bantu-membantu di semua lini kehidupan. Dari sini, dapatlah dimulai membangun sebuah peradaban.

 

Dari sisi kesehatan, silaturahmi dapat menyehatkan yang sakit, dan menambah sehat yang sehat. Silaturahmi dapat membebaskan semua penat fikiran. Terbebas dari stress. Terbebat dari penyakit hati; dengki, iri, sombong, dll. Terbebas dari prasangka-prasangka yang tidak baik.

 

Orang yang terbebas dari stress dan berbagai penyakit lainnya tentu akan sehat dan tidak mudah terserang sakit. Jika sakit itu disebabkan imunitas yang menurun, maka silaturahmi dapat meningkatkan imunitas.

 

Sering-seringlah bersilaturahmi, maka kita sehat. Sehat ekonominya, sehat sosialnya, sehat fisiknya, dan sehat pula spiritualnya.

 

Apalagi, momen saat ini sangat tepat. Selagi menjaga kesehatan dengan berpuasa, ditambah silaturahmi pada bulan Ramadhan ini tentu membuat kita semakin sehat.

 

Wallahu A’lam

Cecep Supriadi

Pembangun Komunitas Halal Mart HPAI: Penyedia dan Pemasar Produk Halal Berkualitas

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar