Santri Cendekia
Home » Cinta Ramadhan 23: Berbagi Hadiah

Cinta Ramadhan 23: Berbagi Hadiah

حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو عِمْرَانَ قَالَ سَمِعْتُ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي جَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِي قَالَ إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا

 

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Syu’bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu ‘Imran dia berkata; saya mendengar Thalhah dari Aisyah dia berkata; saya bertanya; “Wahai Rasulullah, saya memiliki dua tetangga, lalu manakah yang lebih aku beri hadiah terlebih dahulu?” beliau menjawab: “Yang lebih dekat dengan pintu rumahmu.”

 

Hadis ini diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya, Kitab Adab, Bab Hak Tetangga Yang Berdekatan Pintu dengan Nomor Hadis 5561 versi Al-Alamiyah.

 

Pesan yang dapat disarikan dari Hadis ini; Tetangga yang paling dekat pintu rumahnya, paling berhak mendapat hadiah.

 

Lebaran sebentar lagi. Dalam Tradisi berlebaran biasanya setiap orang mendapat “THR”. Atau sekedar berbagi kebahagiaan, dengan berbagi hadiah. Hadiah berupa amplop berisi beberapa lembar Rupiah. Berwarna Biru ataupun Merah. Ada juga yang berwarna Ungu maupun coklet.

 

Bahkan, bagi anak-anak, Lebaran menjadi kebahagiaan tersendiri. Tentu dalam benak mereka, Lebaran itu panen rezeki. Lebaran itu panen uang. Dan inilah momen yang paling diburu.

 

Terlepas dari berbagi Hadiah. Sebelum Shalat Id dilaksanakan, ada syariat Zakat yang mesti ditunaikan. Setiap individu dibebankan untuk berzakat, baik yang baru dilahirkan ke muka bumi pada malam Takbir maupun mereka yang sudah lanjut usia.

 

Hikmahnya dari zakat, diantaranya berbagi kebahagiaan. Hari Raya semua harus berbahagia. Termasuk mereka yang tergolong dhuafa. Harus ada yang santap ketika berhari raya. Karena, pada waktu itu, semua mesti berbuka. Haram berpuasa.

Baca juga:  Cinta Ramadhan 17: Selamat dari Neraka? Bersedekahlah

 

Selain hadiah dan zakat, sedekah juga ikut menambah kebahagiaan. Kalo hadiah diberikan ke siapapun, zakat dan sedekah diberikan kepada yang membutuhkan. Fakir, Miskin, Janda, dan dhuafa lainnya mendapat hak dari zakat dan sedekah.

 

Adapun hadiah, Nabi saw mengajarkan agar memberikannya kepada keluarga terdekat, agar saling menambah rasa kekeluargaan. Dalam hadis di atas, Nabi saw mengajarkan agar memberikan hadiah kepada tetangga terdekat. Tetangga yang pintunya paling dekat dengan pintu rumah kita.

 

Tentu hal ini memberi manfaat yang sangat banyak. Selain saling menyayangi, pada akhirnya saling berbagi hadiah berdampak positif lainnya. Rasa saling memiliki, melindungi, menjaga, tidak menyakiti, dan berbagai rasa saling pengertian dapat tumbuh.

 

Saling berbagi hadiahlah, maka kalian akan saling mencintai. Dan tetangga terdekat, merupakan orang yang paling berhak dihadiahi.

 

Wallahu A’lam.

Cecep Supriadi

Pembangun Komunitas Halal Mart HPAI: Penyedia dan Pemasar Produk Halal Berkualitas

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar