Santri Cendekia
Home » Cinta Ramadan 01: Shaum Itu Benteng

Cinta Ramadan 01: Shaum Itu Benteng

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu Az Zanad dari Al A’raj dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu; Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shaum itu benteng, maka (orang yang melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula berbuat bodoh. Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali). Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari pada harumnya minyak misik, karena dia meninggalkan makanannya, minuman dan nafsu syahwatnya karena Aku. Shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuiluh kebaikan yang serupa”.

Diriwayatkan Imam Bukhari no.1761, Imam Muslim no. 1943, Imam Nasai no. 2197.

Hadis ini sangat menarik untuk dikaji terutama saat awal Ramadhan ini. Nabi SAW mengumpamakan Puasa/Shaum itu ibarat benteng ataupun bisa diartikan tameng.

Tameng ataupun benteng memiliki manfaat menjaga orang yg berlindung dibelakangnya. Ataupun dapat digunakan untuk menjaga diri penggunanya. Dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun keadaan orang yg bertameng.

Artinya shaum itu dapat pula menjaga diri dari berbagai macam kerusakan. Terutama aktivitas yg banyak memiliki dampak buruk baik rohani maupun jasmani orang yg berpuasa.

Baca juga:  Apakah Ilmu Maanil Hadis sama dengan Hermeneutika? (Bagian I)

Sebelas bulan ummat Islam hidup dlm kebebasan beraktivitas. Terserah maunya apa. Berbuat baik atau berbuat buruk. Namun, dgn Ramadhan ini, ummat Islam dipaksa untuk sholeh. Dipaksa untuk mengerjakan sesuatu yg sebenarnya bermanfaat untuk dirinya.

Betapa tidak, dgn berpuasa manusia sedang mengeluarkan racun dlm dirinya. Racun yg menerpa fisiknya maupun racun yg mendera ruhaninya. Racun yg menerpa fisik dikeluarkan secara paksa. Tubuh berupaya mengeluarkannya dengan berbagai cara. Lambung diistirahatkan setelah sebelas bulan bekerja tiada henti. Hikmahnya, tubuh menjadi kuat dgn kondisi yg sangat prima.

Selain racun fisik, puasa juga mendetoks racun hati. Racun yg sangat berbahaya jika menjangkiti setiap orang. Betapa banyak penyakit hati manusia; iri, dengki, sombong, riya, sum’ah dan sederet penyakit hati yg sukar diobati. Maka dengan berpuasa, penyakit-penyakit ini mulai diobati. Hati dibersihkan dari berbagai macam kotoran yg merusak.

Hikmah syariat puasa ini teramat banyak. Oleh sebab itu, dalam melaksanakannya hendaknya benar-benar dgn penuh keimanan dan mengharap balasan dari Allah SWT. Dgn puasa yg dilandasi iman yg kuat, Allah akan mengampuni dosa-dosa yg telah lalu. Termasuk juga mengobati hati dan fisik yg rusak.

Nabi SAW melarang orang yg berpuasa untuk berbuat bodoh yg mengakibatkan rusaknya puasa. Baik batalnya puasa maupun dicancelnya pencatatan pahala. Beliau mewanti-wanti “Betapa banyak yg berpuasa, namun tdk mendapat apa-apa selain lapar dan haus”.

Mulut orang yg berpuasa terkadang bau. Dlm ilmu kesehatan, adanya bau mulut karena adanya pembusukan didalam perut. Bau mulut ini juga merupakan tanda perut sedang melakukan detoksifikasi terhadap racun yg ada di dalamnya.

Nabi menyadari hal ini. Beliau menghibur dgn mengkonfirmasikan bahwa bau mulut orang puasa itu lebih harum di sisi Allah. Namun dengan catatan Puasanya karena Allah.

Baca juga:  Kiat Menghadapi Fitnah Akhir Zaman

Selain hikmah kesehatan baik lahir maupun bathin. Allah SWT menjanjikan sepuluh kebaikan dari setiap amalan yg dilakukan ketika seorang hamba berpuasa karena Allah.

Betapa indah syariat puasa ini. Bulan Ramadhan penuh berkah. Ladang pahala ibadah begitu terbuka. Sesiapa yg beribadah sungguh-sungguh beruntunglah dia.

Wallahu A’lam.

Cecep Supriadi

Pembangun Komunitas Halal Mart HPAI: Penyedia dan Pemasar Produk Halal Berkualitas

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar