Santri Cendekia
Home » Merdeka itu..

Merdeka itu..

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

 

Merdeka itu..

Ketika Nabi Yusuf lebih memilih penjara dibanding fitnah para wanita bangsawan Mesir yang menggodanya.

Merdeka itu..

Ketika Masyithah, tukang sisir anak fir’aun lebih memilih untuk direbus di dalam kuali berisi air mendidih daripada harus mengakui Fir’aun sebagai Tuhan.

Merdeka itu..

Ketika Ashabul Ukhdud lebih memilih untuk terjun ke parit yang berisi api dibanding harus murtad dari agama mereka.

Merdeka itu..

Ketika Bilal bin Rabah tetap teguh mengikrarkan “Ahad Ahad!” sedangkan dirinya dipaksa murtad sambil ditindih batu di padang pasir ditengah teriknya matahari.

Merdeka itu..

Ketika keluarga Yasir tetap teguh dalam islam, hingga Ayah dan Ibunda Yasir harus syahid dalam penyiksaan Quraisy.

Merdeka itu..

Ketika Abdurrahman bin ‘Auf tinggalkan semua kekayaannya di makkah demi bisa hijrah di jalan Allah ke Madinah Al-Munawwaroh.

Merdeka itu..

Ketika Imam Ahmad bin Hanbal lebih memilih disiksa di penjara setiap hari dari pada menurut kepada Mu’tazilah dan mengatakan Al-Qur’an adalah makhluk.

Merdeka itu..

Ketika Sayyid Quthub lebih memilih hukuman gantung daripada menanda tangani surat pernyataan maafnya kepada pemerintahan yang zalim.

Merdeka itu..

Ketika Pangeran Dipenogoro memilih berperang melawan Belanda hingga diasingkan daripada tunduk dan berkompromi dengan Belanda.

Merdeka itu..

Ketika para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok agar Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu ijin dari Jepang.

Merdeka itu..

Ketika arek-arek Suroboyo dan laskar Hizbullah siap syahid meregang nyawa bertempur melawan sekutu di peristiwa 10 November.

Merdeka itu..

Ketika Buya Hamka lebih memilih mundur dari jabatan sebagai ketua umum MUI daripada harus mencabut fatwa haram ucapan selamat natal kepada umat kristiani.

Baca juga:  Cakupan Ijtihad dalam “Ushul Fiqih” Muhammadiyah

Merdeka itu..

Ketika jiwamu tak lagi mampu terbeli oleh uang dengan nominal berdigit-digit.

Merdeka itu..

Ketika tak lagi tengkukmu dicengkram orang hanya karena mengharap tahta yang fana.

Merdeka itu..

Ketika ancaman dan kekuatan para kapitalis tamak yang keji itu tak mampu menggoyahkan dan menggentarkan hatimu.

Merdeka itu..

Ketika dirimu tak lagi menghamba kepada manusia dan hanya menghamba kepada Allah semata.

Merdeka itu..

Ketika hatimu tak lagi diperbudak oleh berbagai nikmat dunia yang fana.

Merdeka itu..

Ketika kamu berislam denga kaffah dan meninggalkan berbagai macam agama dan pemikiran-pemikiran yang lalim lagi zalim.

Merdeka itu..

Allahuakbar! Ketika tak ada lagi yang lebih besar dari Allah di hatimu.

Merdeka itu..

Ketika kakimu menginjak surga..

 

Allahu a’lam bishshawab

 

 

 

 

irfan fahmi

mencoba memahami makna dari surat-surat cinta yang Allah turunkan melalui Nabi dan Rasul-Nya

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar