Santri Cendekia
Dari polisi bisa lari, dari pengadilan Allah kau tak bisa apa-apa
Home » Mewaspadai Klitih Digital 4.0

Mewaspadai Klitih Digital 4.0

Awalnya, tulisan ini mau saya bahasakan dengan puisi mendayu-dayu, tapi setelah saya ingat tujuan saya menulis ini bukan untuk dikasihani, melainkan agar orang-orang teredukasi, takutnya sibuk mereka menyeka air mata untuk cerita saya hari ini tapi keesokan harinya mereka menyeka air mata untuk ceritanya sendiri.

Masih akrab dengan fenomena klitih akhir-akhir ini, meski terjadi kecacatan asas nomenklatur pada penyematannya tetap tidak mengurungkan saya untuk memakai kata klitih dalam tajuk spesial hari ini. Data per tahun 2018 kemarin dari Biro Humas Kementerian Kominfo mencatat sudah terjadi 16.678 laporan penipuan dengan 14.000 laporan terverifikasi sebagai penipuan online. Ini bukan angka kecil untuk sebuah kasus berulang dengan modus yang berbeda. Masyarakat menjadi sulit untuk mengambil pelajaran dari kasus yang sudah-sudah, bagaimana tidak? Inovasi klitih selalu berevolusi mengikuti arus hype apa yang sedang diketengahkan oleh peradaban.

Jangan berdebat definisi klitih untuk saat ini, karena klitih dalam tulisan ini saya artikan sebagai tindakan negative yang merugikan orang lain, selesai. Jika dulu ada modus mama minta pulsa, menang undian berhadiah, adek kecelakaan dan lain sebagainya, kini modus yang beredar adalah promo tiket harga ambyar dari agen travel. Ah ini juga sudah biasa, iya memang motifnya sudah biasa yakni klitih penipuan tapi modusnya kini sungguh semakin canggih. Kejadian kali ini benar nyata adanya, berikut akan saya sampaikan poin-poin penting dari penipuan berkedok agen travel.

Promo Gila-Gilaan

Mengaku namanya United Travel yang berinduk pada Trinusa Travel, menyebarkan iklan melalui facebook dan instagram. Menawarkan tiket Jogja tujuan Pekanbaru dengan harga 700 ribu dari harga asli 1,7 juta. Fast respond lagi ramah menjadi modal awal mereka untuk menjerat seluruh mangsanya. Harga fantastis itu jelas akan memainkan animo masyarakat dengan kejam, penghujung tahun 2019 kemarin menjadi pelecut awal para penipu ini makin tumbuh subur di tanah kita, harga tiket penerbangan domestic justru berkali-kali lipat lebih mahal dibanding tiket penerbangan mancanegara tapi mereka dengan berani pasang harga miring yang jelas menjadi pembelah lautan di tengah peperangan.

Baca juga:  Menimbang Manfaat dan Mudharat E-Cigarette/Vape (II)

Skema Pembayaran

Pembayaran akan dilakukan oleh korban kepada nomer rekening pribadi mereka dan tentu dengan nomer rekening yang tidak unik sama sekali. Digitnya masih sama dengan nomer rekening warga jelata pada umumnya, karena normalnya apabila agen travel tersebut terpercaya secara otomatis mereka tidak akan memberikan nomer rekening pribadi pada customer. Nomer serial rekening yang seharusnya akan berdigit lebih sedikit dari digit normal.

Penipu akan tetap memberikan nomer kode booking

Penipu secara gerecep memberikan kode booking pesawat setelah anda mentransfer sejumlah harga promo yang diminta. Dan jangan salah, apabila nomer kode booking itu anda cek ke pihak web resmi maskapai penerbangan yang bersangkutan melalui sebuah aplikasi maka akan keluar nomer kode booking anda sesuai dengan identitas diri selayaknya nomer kode booking asli. Biasanya pada titik ini, customer akan merasa puas dan aman dari segala macam bentuk penipuan, padahal…

Diminta membayar deposit dengan janji 10 menit kemudian akan dikembalikan

Sehari setelahnya, customer akan dihubungi, oleh nomer whatsaap pribadi berfoto profil om-om pengusaha (cuih!), seperti ini salah satu contoh penampakannya:

Baju Batik sebelah kiri dengan senyum merekah penuh bunga..bangkai!

Alasan mengapa harus mengirim uang sejumlah deposit awal sebelum dikenakan biaya promo  adalah karena customer belum terdaftar sebagai penumpang maskapai tersebut sebelumnya, sehingga untuk tiket penerbangan itu diterbitkan atau yang kita kenal dengan issued tiket pesawat harus lebih dulu membayarkan sejumlah harga asli (deposit awal) baru kemudian nanti akan dikembalikan dalam waktu 10 menit.

Logikanya, ketika customer membayar uang dan mendapatkan kode booking itu artinya customer sudah sampai pada tahap issued tiket, namun penipu selalu berdalih bahwa itu masih tahap booking. Dan lucunya ketika hari itu customer ditelpon, hari itu juga kode booking yang kemarin telah didapatkan melalui pihak maskapai tidak lagi terdaftar.

Baca juga:  Prestise Bahasa Arab sebagai Bahasa Sekuler Profan

Menjanjikan ini bukan penipuan dengan dasar pihak agen berani memberikan data diri pribadi yakni STNK dan bahkan NPWP

Sungguh niat sekali bukan? Dan customer biasanya diberikan limitasi waktu sekitar 20 menit, namun apabila customer terlihat bimbang ia akan memperlama waktu. Kejanggalan ini tidak akan disadari oleh customer yang panic apalagi sendirian maka biasanya pada tahap ini para customer mengirimkan semua nominal yang diperintahkan oleh agen penipu.

Mereka tidak segan Tarik-ulur keputusan dengan customer

Tarik-ulur memang menjadi metode termutakhir dalam menghadapi psikologi seseorang yang sedang bimbang. Bisa dengan mudah seseorang yang bimbang dibawa kepada jalan yang ditentukan. Para penipu bahkan tidak ragu menantang customer untuk mengadukan kasus itu ke polisi jika memang benar adalah tidakan penipuan.

Begini kiranya sedikit percakapan kami malam itu:

Percakapan akan berhenti seketika apabila customer sudah menunjukkan bukti penipuan agen travel tersebut.

Sekaligus menjadi tips untuk kalian para pengguna agen travel, ditiap transaksi haruslah lebih dulu customer mengecek kevaliditasan rekening yang dituju melalui aplikasi online https://kredibel.co.id. Aplikasi ini sangat memudahkan transaksi online, apabila rekening itu bermasalah maka akan muncul bilangan berapa kali nomer rekening itu sudah dilaporkan oleh customer lain. Seperti ini contohnya:

Dari paparan nyata dan jujur di atas, pembaca mesti mengambil ibrah dengan sebenar-benarnya. Jangan pernah menjauh dari kerumunan keramaian apabila sedang dalam kondisi serupa. Karena mereka tidak bekerja sendirian melainkan sindikat besar, buktinya mereka dapat meretas system resmi pihak maskapai atau mungkin memang orang dalam ikut berperan dalam konspirasi ini. Tidak ada yang murah di dunia ini, lebih baik bayar harga wajar tapi beres di tempat daripada murah tapi ujungnya cuman prank Atta Halilintir!

Baca juga:  Artificial Intellegence Berfatwa?

Untuk saudariku yang kemarin baru saja mengalami itu, bersabarlah… Allah bersamamu, akan ada rezeki lain untukmu agar kau bisa pulang cium kaki bapak ibumu di lebaran nanti.

 

Aabidah Ummu Aziizah

Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah dan FAI UMY

4 komentar

Tinggalkan komentar

  • Saya juga kenak tipi pakk . Boleh minta kontak whatsapp nya pak untuk membahas ini jg ? Terkait penipuan ini saya sudah pernah melaporkan kejadian ini ke POLRES JAKARTA TIMUR . Sampai detik ini saya belum bisa ikhlasin uang saya yg hilang gitu aja 🙁

  • Saya berarti juga kena tipu dong, dia abis minta 2.7jt ke saya buat pencairan dana di bank Singapore