Santri Cendekia
Home » Peradaban Fisik vs Peradaban Tauhid (Ali Imran 196-197 end of part)

Peradaban Fisik vs Peradaban Tauhid (Ali Imran 196-197 end of part)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

 

سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

 

196.  لا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلادِ

197. مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ

Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di seluruh negeri (196). Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat kembali mereka ialah neraka Jahannam. Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat tinggal (197). (Ali-Imran : 196-197)

 

Anggaplah SEANDAINYA teori-teori sufaha yang berbunyi “Agama itu hanya membawa kemunduran” itu benar. Bahwa konsep-konsep islam tidak bisa digunakan dan tidak berpengaruh untuk kemajuan sebuah Negara, maka saat itu berislam masih tetap jauh lebih baik. Allah sudah siapkan lagi hujjah untuk orang-orang kafir atas argumennya ini sekaligus memberi motivasi untuk kita.

kemudian tempat kembali mereka ialah neraka Jahannam. Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat tinggal

Mau dia artis hollywood terkenal dengan jutaan fans, mau dia seorang presiden Negara super power, mau dia ilmuwan dengan ratusan hak paten, mau dia seorang tokoh filsafat dengan bayak pengikut, mau mereka berhasil mendaratkan astronot pertama di bulan, mau mereka adalah segelintir Negara yang memiliki nuklir, mau mereka berhasil membuat kota paling bersih dan canggih di dunia, dan mau mereka berhasil memanipulasi seluruh dunia, selama peradaban mereka bukan dibangun atas dasar tauhid, maka yakinlah kiamat itu ada. Dan ketika kiamat terjadi, mau Negara maju atau Negara blangsak sekalipun akan sama keadaannya, musnah! Dan akhirnya, setelah itu, agama dan tauhid yang menjadi sumber keselamatan sejati. Bukan peradaban fisik yang kering dari ketauhidan yang sudah kita bangun mati-matian selama kita hidup. Lalu? Nyesel udah ninggalin islam dan berpaling kepada yang kamu anggap Negara “maju” itu?

Baca juga:  Lapar Ayah (Al-Furqan : 74 part 2)

Sungguh tulisan ini bukan untuk mengkebiri semangat kita untuk membangun peradaban fisik. Karena sesungguhnya dengan islam, kita pernah memimpin peradaban. Hingga di peradaban itu, jangan heran jika ada orang yang berpakaian seperti ulama, namun memakai kalung berbentuk salib. Karena saat itu, yang menjadi kiblat kemajuan adalah negeri-negeri islam dan majelis-majelis ilmunya. Orang-orang kafir pun bangga jika bisa berpenampilan seperti orang islam. Karena orang-orang muslim identik dengan kemajuan. Tulisan ini ingin mengembalikan kita kepada fungsi kita seharusnya, sebagai seorang “hamba” dan seorang “khalifah”Maka dengan memegang kuat-kuat kesadaran pribadi kita akan dua fungsi tersebut, insyaAllah peradaban semaju apapun akan bisa kita bangun. Bedanya, peradaban maju yang dibangun dengan ketauhidan, tidak akan membinasakan masyarakatnya di hari akhir. Peradaban yang dibangun dengan ketauhidan, akan menghasilkan kebahagiaan dunia dan akhirat yang abadi bagi seluruh manusianya.

Untuk apa jadi maju jika hanya untuk masuk neraka jahannam?

Allahu a’lam bishshawab

irfan fahmi

mencoba memahami makna dari surat-surat cinta yang Allah turunkan melalui Nabi dan Rasul-Nya

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar