Santri Cendekia
Home » Syaikh Ahmad Thayib: Hati-hati Dengan Bahaya Syiah

Syaikh Ahmad Thayib: Hati-hati Dengan Bahaya Syiah

Matan HPT

اَمَّا بَعْدُ فَاِنَّ الفِرْقَةَ النَّاجِيَةَ (1 (مِنَ السَّلَفِ اَجْمَعُوا عَلَى الإِعْتِقَادِ بِأَنَّ العَالَمَ كلَّهُ حَادِثٌ خَلَقَهُ االلهُ مِنَ العَدَمِ وَهُوَ اَىِ العَالَمُ) قَابِلٌ لِلفَنَاءِ (2 (وَعَلَى اّنَّ النَّظْرَ فِى الكَوْنِ لِمَعْرِفَةِ االلهِ وَاجِبٌ شَرْعًا (3 (وَهَا نَحْنُ نَشْرَعُ فِى بَيَانِ اُصُولِ العَقَائِدِ الصَّحِيْحَةِ.

Kemudian dari pada itu, maka kalangan ummat yang terdahulu, yakni mereka yang terjamin keselamatannya (1), mereka telah sependapat atas keyakinan bahwa seluruh ‘alam seluruhnya mengalami masa permulaan, dijadikan oleh Allah dari ketidak-adaan dan mempunyai sifat akan punah (2). Mereka berpendapat bahwa memperdalam pengetahuan tentang ‘alam untuk mendapat pengertian tentang Allah, adalah wajib menurut ajaran Agama (3). Dan demikianlah maka kita hendak mulai menerangkan pokok-pokok kepercayaan yang benar.

Kata Kunci: الفِرْقَةَ النَّاجِيَةَ (Kelompok yang selamat)

Imam Akbar Syaih Ahmad Thayib yang sekaligus sebagai Ketua Majelis Hukamaul Muslimin menyampaikan mengenai bahaya Syiah yang mengancam muslim sunni Indonesia, apalagi Indonesia sebagai negara sunni terbesar di dunia.

Saat berkunjung ke Pusat Studi al-Quran di Jakarta, beliau menyatakan bahwa persatuan umat sangat dibutuhkan. Hanya saja persatuan tersebut jangan sampai dijadikan sebagai sarana bagi golongan dan kelompok tertentu untuk menyebarkan agenda politiknya yang akan berdampak kepada perseteruan umat Islam dari dalam.

Beliau juga menyeru kepada para pemuda muslim Sunni di Indonesia untuk tetap berpegang teguh kepada pendapat jumhur Ahli Sunnah wal Jamaah dan tidak terpengaruh kepada seruan kelompok tertentu yang mengajak kepada sikap fanatik yang tercela.

Beliau menambahkan bahwa manhaj Azhar baik dari sisi akidah, etika dan pemikiran cukup untuk menjaga umat Islam agar tidak terjerembab ke dalam sikap ekstrim, fanatic, sectarian dan perpecahan. (Sumber: As-Shafhah Ar-Rasmiyyah lil Azhar asy-Syarif).

Baca juga:  "Kafir" atau "Non-Muslim"?

 

 

Wahyudi Abdurrahim

Alumni Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Mantan Ketua PCIM Mesir, Mahasiswa S3 di American Open University Cairo Egypt, dan pengasuh tanyajawabagama.com

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar