Santri Cendekia
Home » Cara dan Syarat Melakukan Takhrij Hadis Online

Cara dan Syarat Melakukan Takhrij Hadis Online

Oleh: Nurun Nisaa Baihaqi*

Dalam memahami Al-Qur’an dan al-Hadis, para pengkaji telah mengembangkan dan melakukan upaya transformatif dengan menggunakan berbagai teori dan metodologi. Jauh sebelum mengenal ‘internet’, para pengkaji memerlukan waktu, pikiran dan tenaga ekstra untuk mengupas sumber rujukan satu persatu secara manual. Bagi sebagian orang, itu cukup menyulitkan. Namun pada saat ini, siapapun orang dapat dapat mengakses internet dengan mudah. Termasuk mengakses informasi yang berkaitan dengan kajian takhrij hadis. Ada takhrij hadis yang menggunakan software offline dan software online. Keduanya sama-sama memuat ribuan sumber rujukan primer maupun sekunder.

Berbagai sumber rujukan tersebut  dimasukkan ke dalam database yang telah diolah oleh progammer yang berkompeten di bidangnya. Pengkaji sebagai user dapat mengaksesnya secara mudah dengan mengaktifkan data internet, membuka google, kemudian menuliskan nama website yang dituju dan diteruskan dengan penelusuran / penelitian. Jika menggunakan software offline user harus mendowloadnya atau menginstal terlebih dahulu dengan kapasitas hardisk yang tidak sedikit dan jika komputer akan mengganti windows, kemungkinan akan terjadi eror pada windows karena tidak support program. Di antara software offline adalah al-maktabah al-syamilah, jawami’ul kalim, dan lain-lain. Sedangkan software online dapat diakses kapanpun selama terkoneksi dengan internet tanpa mengunduh program dan menginstalnya.

Website Takhrij al-Hadis online

  Zaman now, telah tersedia media online yang dapat digunakan untuk melakukan takhrij hadis. Yaitu software online takhrij hadis berbasis website. Di antaranya adalah www.dorar.net . website ini disebut juga ad-durarus-saniyah. Software online ini tidak hanya berisi kajian takhrij Hadis, akan tetapi juga memuat kajian tarikh, akhlak, tafsir, fiqih, pemikiran Islam, dan lain sebagainya. Untuk kajian takhrij hadis dan mengecek status kesahihan hadis, website ini cukup kompatible.

Baca juga:  Cinta Ramadhan 21: Adab Makan

Untuk menggunakan software www.dorar.net , langkah yang dapat dilakukan adalah dengan membuka google – klik ‘ad-durarus-saniyyah’ – klik ‘al-mausu’ah al-haditsiyah’ – masukkan kata kunci berbahasa Arab dan diklik pencariannya. Maka akan muncul hadis-hadis yang berkaitan dengan kata kunci berikut kesimpulan penilaian terhadap perawinya. Kemudian user dapat mengklasifikasikan hasilnya berdasarkan tujuan dan arah penelitian. Namun demikian, tidak semua hadis tercantum dalam software online ini. Tidak menutup kemungkinan kedepannya akan ditambahkan sumber lain yang belum tercantum di dalamnya. Pada software ini juga tidak ditemukan penjelasan secara rinci tentang penyebab keshahihan dan kedhaifan suatu hadis yang ditampilkannya.

Adapun software online takhrij hadis yang berkaitan dengan klarifikasi matan hadis adalah dengan menggunakan www.carihadis.com . software ini memuat sekitar 55 kitab hadis yang terdiri dari kitab-kitab hadis primer dan kitab-kitab hadis sekunder. Dengan menggunakan software ini, user dapat mengklarifikasi makna hadis yang terkesan samar dan bertolak belakang. Cara penggunaan software ini tergolong mudah. User terlebih dahulu mengakses google – kemudian klik nama website – dan masukkan kata kunci berbahasa Indonesia atau berbahasa Arab yang ingin ditelusuri. Oleh karenanya, untuk menemukan makna hadis yang diinginkan diperlukan ketelitian pengkaji hadis / user untuk mencari kata kuncinya.

Urgensi penggunaan software takhrij Hadis berbasis website

Penulis berpendapat, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan software berbasis website di antaranya:

Pertama, pengkaji al-Qur’an dan Hadis / user dapat menjadikan software online takhrij berbasis website sebagai pilihan. Hal ini dikarenakan software online tidak menghabiskan banyak ruang untuk menginstall programnya. Selain itu software online biasanya diupdate sehingga ada kemungkinan tambahan kitab lain yang belum tercantum di dalamnya.

Baca juga:  Berkaca pada Keilmuan Imam asy-Syaukani: Motivasi untuk Para Penuntut Ilmu

Kedua, penggunaan software online maupun offline pada dasarnya hanya bersifat membantu dan memberi petunjuk meski dapat dijadikan bahan referensi penelitian. Akan tetapi alangkah lebih baik dan orisinil jika user dapat mengklarifikasikan penelitiannya pada kitab asli yang berbahasa Arab. Misal ketika user menggunakan software www.dorar.net  untuk menelusuri kualitas suatu hadis. Di dalam aplikasi tersebut hanya mencantumkan secara singkat penilaian terhadap suatu hadis, baik shahih, hasan maupun dhaif. Dan tidak dijelaskan secara rinci sebab penilaian hadis tersebut. Oleh karenanya perlu kejelian dan ketelitian user untuk mengecek dan mengklarifikasikannya pada kitab aslinya.

Ketiga, diperlukan penguasaan bahasa Arab. Penguasaan bahasa Arab didahului dengan mempelajari ilmu-ilmu alat sebagai metodenya seperti ilmu nahwu, ilmu sharaf dan ilmu balagah. Penguasaan terhadap ilmu-ilmu alat ini merupakan sebuah keniscayaan. Hal ini penting mengingat secara keseluruhan kitab-kitab tafsir maupun hadis menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa utamanya. Selain itu software online maupun offline juga umumnya berbahasa Arab. Artinya, akan sulit memaknai berbagai sumber tersebut jika tidak dibekali dengan bahasa Arab yang memadai.

Keempat, penggunaan software takhrij memiliki beberapa tujuan. Selain untuk tujuan riset dan penelitan yang bersifat akademis, secara praktis dan efektif penggunaan software juga dapat mempermudah untuk menemukan jawaban secara cepat terhadap suatu persoalan. Misal ketika seseorang membutuhkan jawaban atas suatu permasalahan yang dihadapainya, para pengkaji tidak perlu menyibukkan diri membuka kitab satu persatu. Cukup dengan mengakses internet dan mengklik beberapa software yang dituju dan mencari jawabannya.

Wallahu a’lam bish-shawwab.

*Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir FUPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Penyuluh KUA, Kemenag DIY

 

Ayub

Mengejar impian sederhana, menjadi pecinta semesta.

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar