Santri Cendekia
Home » Tanya Jawab soal Corona, Azab, dan Masjid (1)

Tanya Jawab soal Corona, Azab, dan Masjid (1)

Pagi ini saya ditanya seputar postingan berikut:

  1. Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَنْزَلَ عَاهَةً مِنَ السَّمَاءِ عَلَى أَهْلِ الأرْضِ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ.

Sesungguhnya apabila Allah ta’ala menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi maka Allah menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang meramaikan masjid.

Hadits riwayat Ibnu Asakir (juz 17 hlm 11) dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232).

  1. Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذا أرَادَ الله بِقَوْمٍ عاهةً نَظَرَ إِلَى أهْلِ المَساجِدِ فَصَرَفَ عَنْهُمْ

Apabila Allah menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka Allah melihat ahli masjid, lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka.

Riwayat Ibnu Adi (juz 3 hlm 233); al-Dailami (al-Ghumari, al-Mudawi juz 1 hlm 292 [220]); Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbihan (juz 1 hlm 159); dan al-Daraquthni dalam al-Afrad (Tafsir Ibn Katsir juz 2 hlm 341).

  1. Sahabat Anas bin Malik رضي الله عنه berkata: “Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: ” إِنِّي لَأَهُمُّ بِأَهْلِ الْأَرْضِ عَذَابًا فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي والْمُتَحَابِّينَ فِيَّ والْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَنْهُمْ “

Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Aku bermaksud menurunkan azab kepada penduduk bumi, maka apabila Aku melihat orang-orang yang meramaikan rumah-rumah-Ku, yang saling mencintai karena Aku, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sahur, maka Aku jauhkan azab itu dari mereka.

Riwayat al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman [2946].

  1. Sahabat Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

“إِذَا عَاهَةٌ مِنَ السَّمَاءِ أُنْزِلَتْ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ”

Apabila penyakit diturunkan dari langit, maka dijauhkan dari orang-orang yang meramaikan masjid.

Riwayat al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman [2947]; dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232). Al-Baihaqi berkata: “Beberapa jalur dari Anas bin Malik dalam arti yang sama, apabila digabung, maka memberikan kekuatan (untuk diamalkan)”.

  1. Al-Imam al-Sya’bi, ulama salaf dari generasi tabi’in, رحمه الله تعالى berkata:
Baca juga:  Membesarkan Anak di Tengah Fitnah LGBT (Catatan Seminar Sexual Education and Islamic Parenting)

“كَانُوا إِذَا فَرَغُوا مِنْ شَيْءٍ أَتَوُا الْمَسَاجِدَ “

Mereka (para sahabat) apabila ketakutan tentang sesuatu, maka mendatangi masjid.

Al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman (juz 3 hlm 84 [2951]).

 

Jawaban:

Ada beberapa hal yang menarik direnungkan seputar postingan di atas:

  1. Dari 5 riwayat dalam artikel tersebut, yang benar-benar dapat dikaitkan dengan Covid 19 hanya no 1, 2, dan 4. Nomor 3 itu tentang “azab” yang terlalu umum, potensi dikecualikannya amat besar. Apalagi nomor 5 yang bicara tentang “ketakutan”, sangat mungkin dikecualikan. Dalam artian: untuk menangkal azab dan ketakutan, pergilah bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) di masjid, kecuali kalau justru azab dan ketakutan berupa virus Covid 19 itu sebab utamanya adalah berkerumunnya kalian di masjid. Saya yakin tidak ada yg katakan teks riwayat ini sifatnya ta’abbudi (tak pakai logika).
  2. Lalu riwayat nomor 1, 2, dan 4 ini beranikah untuk dicek kekuatan sanadnya? Apalagi melihat sumber kitabnya yang memang tidak dikhususkan untuk hadis hasan apalagi sahih. (sudah dicek oleh guru fikih kami saat S1, Ustadz Dr. Taufik Hulaimi hafidzhahullah di link berikut).
  3. Andai sahih/hasan atau dhaif ringan sehingga bisa untuk targhib tarhib menurut banyak ulama, maka kata ‘Aahah di riwayat tersebut (hadis no 4) maknanya tidak hanya penyakit menular sebagaimana dalam kitab-kitab syarah mufradat hadis, semisal al-Nihayah (gambar no.1 di bawah ). Jadi lagi-lagi masih mungkin di-takhshish (dikecualikan) sebagaimana poin nomor 1.
  4. Justru kalau kata tersebut dimaknai “penyakit menular“, maka dalam kitab al-Nihayah saat menjelaskan makna ‘Aahah itu sendiri salah satunya sebagai penyakit menular, Imam Ibnu al-Atsir bawakan hadis larangan mendekatkan unta sakit dengan unta sehat.
Baca juga:  14 Rekomendasi Muhammadiyah Amerika Serikat terkait Wabah Corona

Semoga Allah menjaga kesehatan dan memberi kesembuhan.

Baca artikel menarik lainnya tentang corona:

  1. Tinjauan Fikih: Lebih Baik Tidak Salat Jumat Selama Wabah Corona
  2. Tidak ke Masjid di Masa Wabah Corona Bukan Pembangkangan atas Syariat Islam
  3. Pandemi ‘Fitnah’ Netizen atas Fatwa tentang Corona
  4. Hadis Kontradiktif, Kausalitas, dan Coronavirus
  5. 14 Rekomendasi Muhammadiyah Amerika Serikat terkait Wabah Corona
  6. Mengenal Aliran Teologi Islam Melalui Virus Corona
  7. Tanya Jawab soal Corona, Azab, dan Masjid (1)
  8. Tanya Jawab soal Masjid dan Corona (2)
  9. Surat Terbuka bagi Mereka yang Bilang jangan Takut Corona Takutlah kepada Allah

Nur Fajri Romadhon

Ketua Majelis Tarjih PCIM Arab Saudi, Anggota Divisi Fatwa MUI Jakarta, dan Mahasiswa Pascasarjana King Abdulaziz University

Tambahkan komentar

Tinggalkan komentar